Jadwal padat bikin semua pemeran kelelahan
Sejak awal Juni 2009, cuma satu nama yang mampu merajai pertelevisian Korea hingga saat ini (Oktober 2009) : The Great Queen Seon Deok, yang mengisahkan tentang ratu pertama Korea di jaman kerajaan Shilla.
Seperti saeguk atau serial berlatar belakang historis kerajaan Korea lainnya, serial yang dibintangi Lee Yo-won, Go Hyeon-jeong, dan Eom Tae-woong ini mampu merebut perhatian para penonton. Namun seperti halnya serial sukses pada umumnya, ada harga yang harus dibayar.
Konon karena jadwal syuting yang begitu padat dan nyaris tanpa istirahat, Lee Yo-won sang pemeran utama sempat dua kali absen syuting karena kelelahan. Bahkan menurut sejumlah sumber, apa yang dialami aktris kelahiran 1980 tersebut sudah terlihat sejak beberapa pekan terakhir.
Sempat diperiksa di rumah sakit, Yo-won telah diperingati dokter untuk segera istirahat kalau tidak ingin kondisi kesehatannya memburuk. Namun sejak syuting dimulai pada bulan Mei 2009, aktris yang pernah tampil di Bad Love bersama Kwon Sang-woo tersebut nyaris tidak pernah istirahat.
Bahkan pernah dalam satu peristiwa, Yo-won diinfus selama beberapa saat sebelum kemudian nekat meneruskan syuting. Baru dua hari istirahat, ibu satu anak itu nekat kembali demi memastikan proses syuting dan jadwal penayangan serial The Great Queen Seon Deok tidak tertunda.
Ditambah lagi, pihak produksi dan aktor/aktrisnya telah mengiyakan permintaan stasiun televisi MBC untuk menambah 8 episode lagi dari rencana semula.(coolsmurf/mdL)
Lee Yo-Won
Saat ini cuma ada satu serial yang paling banyak jadi pembicaraan di Korea : The Great Queen Seon Deok, yang dalam waktu dekat bakal ditayangkan Indosiar.
Digarap dengan apik dengan jalan cerita yang jauh dari klise, serial bergenre saeguk ini mampu merajai rating pertelevisian negeri Ginseng. Bahkan, sejumlah serial yang bersaing di jam tayang yang sama disebut-sebut tidak mampu menahan gempuran The Great Queen Seon Deok.
Sudah tentu, salah satu yang paling gembira dengan kesuksesan serial besutan MBC, yang dikenal piawai menggarap drama saeguk, ini adalah Lee Yo-won sang pemeran Ratu Seon-duk. Pasalnya, aktris yang melejit lewat Surgeon Bong Dal-Hee itu sempat nekat meneruskan syuting meski sudah dilarang dokter.
Untuk merayakan kesuksesan yang konon bakal dibuat sebanyak 62 episode tersebut, Yo-won dikabarkan telah menyiapkan hadiah berupa jaket eksklusif kepada semua kru yang terlibat.
"Aku seringkali merasa tidak enak badan saat syuting, namun pengorbanan para staf tidak kalah hebat. Mereka sama sekali tidak mengeluh meski aku tahu kondisi mereka juga cukup parah. Saat berpikir untuk menunjukkan rasa terima kasihku, tiba-tiba muncul ide soal jaket," tutur Yo-won.
Begitu mendengar ide tersebut, rekannya di The Great Queen Seon Deok Uhm Tae-woong langsung menyatakan kesediaan untuk ikut patungan. Tidak main-main, konon uang yang harus dikeluarkan untuk jaket berjumlah sekitar 300 buah itu mencapai angka 136 ribu dolar AS atau sekitar 1,3 milyar rupiah.
Sebelumnya, hal serupa juga pernah dilakukan oleh Go Hyeon-jeong si pemeran antagonis Mi-shil di The Great Queen Seon Deok. Konon, Hyeon-jeong mengeluarkan dana dari kocek pribadinya sekitar 16 ribu dolar AS atau sekitar 150 juta rupiah. Siapa lagi yang mau menyusul?(dramabeans/mdL)
Pengawal The Great Queen Seon Deok Dijadikan Drama Musikal
Drama sejarah Korea The Great Queen Seon Deok sukses berat sehingga mengangkat popularitas kelompok pemuda yang memerankan Hwarang yaitu grup pengawal elit kerajaan Shilla dalam drama tersebut. Kini mereka dapat disaksikan di atas pentas yaitu dalam drama musikal yang juga bernama Hwarang.
Namun berbeda dengan peran mereka dalam drama televisi tersebut yang berkaitan dengan intrik politik, kisah mereka dalam drama musikal itu fokus pada kisah asal mula para pengawal tersebut masing-masing dan juga perjalanan hidup mereka sebelum menjadi pengawal elit Silla.
Sebenarnya tidak dapat dikatakan drama musikal itu adalah spin off langsung dari The Great Queen Seon Deok lantaran diam-diam telah dipersiapkan sejak tahun lalu dengan nama H. Tentu saja, profil drama musikal itu terbantu atas popularitas serial drama televisi itu. Juga karena musiknya ditangani oleh produser Choi Mu-yeol yang memenangkan piala Daesang untuk drama musikal "Maria Maria."
Penampilan para pengawal elit kerajaan Silla tersebut di atas pentas itu dalam drama musikal Hwarang untuk pertama kalinya disaksikan pada 30 Oktober lalu dan akan berlangsung hingga 3 Januari 2010 mendatang.(dramabeans.com/Fachri)
Go Hyeon-Jeong
Seiring dengan kesuksesan The Great Queen Seon Deok di Korea, yang kemudian disusul di Indonesia, ada beberapa nama yang langsung mencuat sebagai bahan pembicaraan.
Namun dari semua pemeran utama, hanya satu yang mampu merebut perhatian pemirsa : Go Hyeon-jeong si pemeran Mishil, tokoh antagonis The Great Queen Seon Deok yang aktingnya begitu menggemaskan.
Kekaguman terhadap akting memikat Hyeon-jeong tidak cuma ditunjukkan oleh penonton melainkan juga oleh para kru. Hal itu ditunjukkan ketika aktris beranak dua tersebut mengikuti syuting adegan terakhirnya pada hari Selasa (10/11) silam.
Begitu syuting selesai, para kru berinisiatif menggelar acara perpisahan khusus untuk Hyeon-jeong dengan menggunakan karpet merah sekaligus confetti. Tidak cuma itu, aktris yang memulai karir aktingnya pada tahun 1990 itu juga mendapat buket bunga.
Sempat absen dari dunia akting selama hampir satu dasawarsa karena menikah, Hyeon-jeong kembali ke dunia akting pada tahun 2005 lewat Spring Day sebelum kemudian mencuri perhatian di serial bertema kepolisian H.I.T (Homicide Investigation Team).
Dipilihnya aktris kelahiran 1971 ini sebagai tokoh antagonis Mishil sempat disayangkan beberapa pihak, yang berharap Hyeon-jeong mendapat peran utama sebagai Putri Deokman. Namun dengan kemampuan aktingnya, Hyeon-jeong mampu membuat peran yang dimainkannya sebagai roh utama The Great Queen Seon Deok.
Saat pertama kali dibuat, The Great Queen Seon Deok berdurasi 50 episode namun akhirnya ditambah 12 episode lagi saking suksesnya. Bahkan gosipnya, tidak menutup kemungkinan durasi serial tersukses MBC di tahun 2009 tersebut bakal ditambah lagi.(asiae/jessicakim/mdL)
Sinopsis The Great Queen Seon Deok eps.8
Begitu sadar kalau yang ada dihadapannya adalah Mishil (Go Hyeon-jeong), wajah Jukbang (Lee Moon-shik) langsung pucat. Godo (Ryu Dam) yang tidak sadar akan bahaya terus mengoceh, ia heran melihat Jukbang terdiam.
Begitu ada kesempatan, Jukbang dan Godo langsung lari tunggang-langgang karena takut mereka bakal dihabisi setelah Bojong (Kwak Jung-wook) ditemukan. Dengan geram, Seolwon (Jun Noh-min) langsung memerintahkan supaya keduanya ditemukan dengan segala cara.
Di istana, Putri Cheonmyeong (Shin Se-kyung) yang tengah berbincang-bincang dengan Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) dan Yongchun (Do Yi-sung) sangat yakin kalau Mishil tidak akan mampu membuktikan keberadaan Bojong, namun mereka ternyata salah.
Melihat Deokman ada di gubuk tempat Bojong semula dirawat, Jukbang dan Godo buru-buru menariknya pergi. Namun di tengah kota, keduanya berhasil ditangkap oleh anak buah Mishil. Tidak kehabisan akal, Deokman sengaja membuat kegaduhan supaya kehadirannya menarik perhatian.
Deokman yang tidak perduli kalau dihadapannya adalah Raja Jinpyeong langsung menunjuk Bojong sebagai orang yang ada saat kemelut di kuil Yeorae. Sudah tentu Bojong membantah, namun Deokman mengeluarkan bukti kuat yang dimilikinya : cincin yang dicuri oleh Jukbang.
Tidak cuma itu, dengan berani Deokman mendatangi Mishil yang sempat sekilas dilihatnya di hutan. Tanpa basa-basi, gadis yang menyamar sebagai pria itu meminta supaya Jukbang dan Godo (yang diakuinya sebagai ayah dan kakak) untuk segera dibebaskan.
Ucapan blak-blakan Deokman membuat Mishil mati kutu. Bahkan berkat perintah Raja Jinpyeong, Jukbang dan Godo yang nyaris dieksekusi akhirnya dibebaskan. Di hadapan sang ayah, Putri Cheonmyeong mengakui semua termasuk soal dirinya yang telah melahirkan seorang putra.
Atas permintaan Putri Cheonmyeong, Kim Yushin dan Deokman akhirnya dibawa kembali ke Seorabol sebagai nangdo alias calon anggota Hwarang. Tentu saja, Jukbang dan Godo, yang mengemis-ngemis pada Deokman untuk ikut diselamatkan, tidak ketinggalan.
Sudah tentu, masuknya Deokman, Jukbang, dan Godo diprotes oleh para anak buah Yushin. Namun, pemuda berhati lurus itu menyebut tidak akan main-main saat menggembleng ketiganya.
Begitu sampai di Seorabol, Putri Cheonmyeong (yang menggunakan cadar) mengambil kembali posisinya sebagai pimpinan tertinggi pasukan hwarang sekaligus menobatkan Yushin dan anak buahnya sebagai bagian dari pasukan elit kerajaan Shilla tersebut.
Dari situlah cobaan dimulai. Sepeninggal Putri Cheonmyeong, Bojong dan pasukan hwarang lain menolak kehadiran Yushin dan anak buahnya. Bahkan setelah menang, Bojong merobek separuh bendera pasukan Yushin dan mengambilnya.
Begitu tahu kalau Putri Cheonmyeong telah melahirkan seorang putra, Mishil langsung tertawa sehingga membuat para sekutunya sedikit gemetar ketakutan. Rupanya, Mishil melihat Putri Cheonmyeong bagai dirinya di masa lalu.
Penasaran dengan sosok lain yang berani menghadapinya, Mishil minta supaya Deokman dibawa kehadapannya. Lagi-lagi, Deokman berani membantah Mishil saat ditanya hubungan antara dirinya dengan Munno.
Pembicaraan keduanya terhenti oleh kemunculan mendadak Yongchun, yang sadar kalau Deokman ada dalam bahaya. Begitu sampai di luar, Deokman menanyakan soal papan nama Chilseok (Ahn Kil-kang) yang sempat dilihatnya. Rupanya, semua orang menyangka Chilseok sudah mati.
Menghilangnya Deokman membuat Yushin marah, ia menghukum sang bawahan dengan karung pasir yang harus diikat di kaki. Dalam kondisi biasa saja, Deokman belum tentu bisa mengimbangi rekan-rekannya sesama nangdo saat berlari jarak jauh, apalagi setelah kakinya diikat karung pasir.
Karena jadi orang terakhir yang sampai, Deokman kembali mendapat 'hadiah' satu karung pasir lagi. Kejadian itu lama-lama membuat gadis yang menyamar sebagai pria itu terbiasa, namun ia tetap tidak kehilangan keoptimisannya. Dan tidak terasa, tahun-tahun berlalu begitu cepat.(indosiar.com/mdL)
to be continue
Sinopsis The Great Queen Seon Deok eps.7
Begitu sadar, Deokman (Nam Ji-hyun) terkejut melihat Putri Cheonmyeong (Shin Se-kyung) ada didepannya. Terbelalak melihat gadis itu nekat terjun menyelamatkannya, Deokman memeluk sang putri dengan wajah berseri-seri.
Malamnya di api unggun, Putri Cheonmyeong langsung mengajak Deokman untuk mencari Munno di biara Yeorae setelah mendengar alasan sahabat barunya itu. Saat hendak membersihkan rambut Deokman, sang putri sedikit terkejut saat tahu Deokman mempunyai tanda lahir yang sama dengannya.
Namun begitu sampai, biara malah telah dikuasai oleh segerombolan pria bertopeng (yang dipimpin oleh Bojong (Kwak Jung-wook)). Terjadi kejar-kejaran, Deokman dan Putri Cheonmyeong sempat nyaris jadi tawanan, namun di saat genting muncul pasukan kerajaan yang dipimpin Imjong (Kang Suk).
Sebuah panas yang dilepaskan Bojong (yang mengenakan topeng) langsung membuat Putri Cheongmyeong jatuh terguling-guling, disusul oleh Deokman dan Bojong, yang terkena panah Imjong.
Bisa dibayangkan, bagaimana marahnya Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) mendengar apa yang terjadi di biara Yeorae. Kuatir dengan keselamatan putrinya, ia memutuskan untuk datang sendiri ke biara yang terletak di propinsi Manno dan dipimpin oleh adik iparnya Kim Sohyeon (Jung Sung-mo).
Kesempatan itu digunakan oleh Mishil (Go Hyeon-jeong) untuk menekan Kim Sohyeon, ia menyebut sang gubernur harus membayar mahal bila Putri Cheonmyeong tidak berhasil ditemukan.
Di pinggir sebuah sungai, Putri Cheonmyeong ditemukan dalam keadaan tidak sadar oleh Kim Yushin (Lee Hyun-woo). Sayangnya terjadi kesalahpahaman, Yushin menemukan gioknya di saku baju yang dikenakan sang putri sehingga mengiranya sebagai pencuri.
Dengan suara tinggi, Putri Cheonmyeong memerintahkan supaya dirinya dilepaskan dan dibawa ke hadapan Kim Sohyeon. Ucapan itu malah membuat Yushin berang, ia membiarkan Putri Cheonmyeong dalam keadaan terikat dan menyaksikannya berlatih.
Keduanya terlibat adu mulut, Putri Cheonmyeong sempat tersentak ketika perkataan Yushin tentang kejujuran mengingatkan akan dirinya sendiri saat berbicara dengan Mishil. Dengan lemas, Putri Cheonmyeong terduduk dan menunggu Yushin menyelesaikan latihannya.
Sementara itu, Deokman di tempat terpisah tengah merawat Bojong yang luka parah terkena panah. Nasib kembali mempertemukannya dengan Jukbang (Lee Moon-shik) dan Godo (Ryu Dam).
Rupanya meski berprofesi sebagai penipu, Jukbang cukup handal sebagai seorang tabib. Deokman langsung gembira melihat Bojong berhasil diselamatkan, namun kembali marah-marah saat tahu cincin pria itu berhasil dicuri Jukbang.
Saat mengantar Putri Cheonmyeong ke pengadilan, Yushin dan para bawahannya melihat pengumuman. Wajahnya langsung berubah pucat saat membaca pengumuman itu, ia sadar kalau yang ada dihadapannya bukanlah pencuri melainkan Putri Cheonmyeong.
Di luar dugaan, Putri Cheonmyeong di hadapan Raja Jinpyoeng menyebut Yushin sangat berjasa menyelamatkan nyawanya. Saat bicara bertiga dengan Mishil, ia langsung membela Kim Sohyeon yang semula hendak ditimpakan kesalahan atas kejadian di biara Yeongrae.
Dengan cepat, Putri Cheonmyeong membalikkan kecurigaan ke kubu Mishil khususnya Bojong, yang disebut tengah pergi ke suatu tempat. Wajah Raja Jinpyeong langsung kuatir melihat putrinya nekat berhadapan dengan Mishil, namun Putri Cheonmyeong menyebut itu adalah ujian baginya.
Diam-diam, Seolwon (Jun Noh-min) siap membayar dalam jumlah besar bagi siapapun yang berhasil menemukan putranya Bojong. Begitu tahu, Jukbang dan Godo langsung kembali ke gubuk tempat Bojong dirawat, dan kembali bertemu Deokman.
Berhasil membujuk Deokman, Jukbang dan Godo berjanji bakal menjadi penunjuk jalan bagi pasukan. Siapa sangka kali ini mereka tidak hanya berhadapan dengan Seolwon, melainkan langsung dengan Mishil sendiri.(indosiar.com/mdL)
to be continue
Sinopsis The Great Queen Seon Deok eps.6
Begitu melihat Deokman (Nam Ji-hyun) antusias, penipu yang berpakaian pendeta bernama asli Jukbang (Lee Moon-shik) langsung pura-pura lemas sementara rekannya Godo (Ryu Dam) pura-pura menyebut hal itu dikarenakan si pendeta baru saja bertapa sambil berpuasa.
Dasar polos, Deokman langsung mentraktir keduanya makan enak. Kedok Jukbang nyaris saja terbongkar ketika anak-anak calon hwarang pimpinan Kim Yushin (Lee Hyun-woo) mengkonfrontirnya karena telah mencuri giok, namun dengan licik pria itu menyelipkan giok tersebut ke saku Deokman.
Tidak cuma itu, Deokman juga diberikan sebuah surat untuk seorang pria bernama Seolji (Jung Ho-geun). Mengira kalau dirinya telah mendapatkan titik terang mengenai lokasi keberadaan Munno, Deokman langsung berjalan dengan riang.
Di istana, Mishil (Go Hyeong-jeong) dan orang-orang kepercayaannya menggelar rapat untuk melacak keberadaan Munno (Jung Ho-bin). Hanya ada satu masalah, Munno diduga berada di wilayah pimpinan Kim Sohyeon (Jung Sung-mo) yang juga merupakan adik ipar raja.
Dengan alasan untuk menangkap pemberontak, Mishil mendatangi Raja Jinpyeong (Jo Min-ki) yang tengah berpesta bersama para menterinya. Kehadiran Mishil langsung membuat rona gembira wajah Jinpyeong berubah, dengan cepat ia mengiyakan keinginan Mishil.
Masalah sempat timbul saat rapat kabinet. Sebelum Seolwon (Jun Noh-min) berbicara, Sejong (Dok Go-young) memotong dengan menyebut supaya pimpinan pasukan diserahkan pada Hajong (Kim Jung-hyun), putranya dengan Mishil. Alasannya sederhana : meski kedudukannya tinggi, Hajong belum melakukan hal heroik bagi Shilla.
Rupanya Sejong punya niat lain, ia ingin Hajong meraih nama besar sehingga kelak bisa menjadi raja setelah Mishil berkuasa. Niat tersebut bukannya tidak diketahui Seolwon dan Bojong (Kwak Jung-wook), namun rupanya Mishil punya rencana sendiri untuk Bojong, putra hasil hubungannya dengan Seolwon.
Saat hendak menyeberang sungai, Deokman dengan seenaknya naik perahu dan duduk di sebelah wanita berpakaian biksuni yang dikelilingi sejumlah pria. Tidak sadar kalau yang disebelahnya adalah Putri Cheonmyeong (Shin Se-kyung), gadis malang itu sempat dilempar ke dalam sungai oleh para pengawal sang putri.
Tiba-tiba muncul segerombolan pria tak dikenal yang langsung menyerang, Deokman berhasil menyelamatkan Putri Cheonmyeong yang nyaris dipanah. Keduanya sempat adu mulut karena sikap Putri Cheonmyeong yang angkuh, namun permusuhan tersebut terlupakan saat keduanya sama-sama menjadi tawanan.
Sempat sumrigah ketika akhirnya menemukan Seolji, siapa sangka surat dari Jukbang malah menjerumuskan Deokman dan Putri Cheonmyeong (yang identitasnya belum diketahui siapapun) dalam kesulitan besar. Langsung memutar otak, Deokman mengaku kalau dirinya bisa mendatangkan hujan.
Dengan wajah bengis, Seolji memberi Deokman waktu tiga hari. Langsung meminta dibuatkan altar, Deokman dengan tidak kenal lelah bersujud-sembah. Masih belum cukup, ia juga menggali tanah untuk mencari sumber air. Tekad Deokman yang begitu kuat akhirnya meluluhkan hati Seolji dan orang-orang disekitarnya.
Tak berapa lama, hujan mendadak turun seolah langit tersentuh melihat keteguhan hati Deokman. Sayang kegembiraan itu tidak bertahan lama, tiba-tiba pasukan Shilla pimpinan Hajong muncul dan menyerang perkampungan. Untuk kesekian kalinya, Putri Cheonmyeong dan Deokman terlibat pelarian.
Saat tengah berlari untuk meloloskan diri dari kejaran prajurit, Deokman dan Putri Cheonmyeong jatuh terguling-guling. Nasib Deokman sungguh apes, ia nyaris jatuh dari tebing dan satu-satunya yang bisa menolong hanyalah Putri Cheongmyeong yang juga tengah panik.(indosiar.com/mdL)
the great queen sondeok ia so sweet....
BalasHapus